Tuesday 10 February 2015

Keliling Sabang Ala “Anak Muda”


So this is the last story ‘bout my holiday. Kalau ada tempat lain yang menurut kalian epic maksimal, let me know by isi komentar di artikel-artikel tentang traveling ini ya. Aku pengen banget bisa segera traveling ala “Anak Muda” lagi. Insyaallah, secepatnya.

Nah di akhir petualangan ini, aku berkesempatan buat keliling pulau kecil di ujung Indonesia, yaitu pulau Weh. Berdasarkan pengalaman, butuh 2 – 3 hari untuk bener-bener menikmati liburan di Sabang. Tapi unfortunatelly aku cuma punya 1 hari, jadi tempat yang sempat aku kunjungi antara lain kota atas Sabang, Iboih, Pulau Rubiah, Pantai Gapang, Pantai Kasih, kilometer 0 Indonesia. Yang belum mungkin Anoi Itam, Sumur Tiga, Pulau Bunta, Benteng Jepang dan tempat yang aku belum tau, hhehe. Oh iya di perjalanan ini aku persi sama sepupu-sepupuku, jadi kami berempat.

Kami berangkat ke Sabang dengan kapal lambat pertama. Jam 11 pagi dari pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh dan tiba di pelabuhan Balohan Sabang jam 1 siang. Setelah sampai di kota Sabang yang pertama kali kami lakukan adalah mengisi bensin. Kebetulan kami traveling menggunakan sepeda motor, ala “anak muda” banget. Oh iya, dengan bensin full cukup kok untuk keliling Sabang, sampai ke kilometer 0 Indonesia. Jadi perjalanan lumayan hemat. Untuk penginapan, aku saranin untuk menginap di tempat yang bagus sekalian. Soalnya setelah googling harga kamar di semua penginapan di daerah tepi pantai hampir sama yaitu Rp.300.000/malam dengan fasilitas kamar termasuk kamar mandi dan AC, serta Rp.250.000/malam dengan fasilitas termasuk kamar mandi dan kipas angin. Jadi lebih baik cari penginapan yang bagus kan? Kecuali guest house di daerah kota atas Sabang, harga kamar cenderung lebih murah karena jauh dari tempat wisata.

Dari pelabuhan Balohan kami langsung menuju kota atas Sabang untuk makan siang. Harga makanan di Sabang masih sama seperti di kota-kota lain di Aceh. Tidak perlu khawatir harga makanan mahal hanya karena ini daerah wisata. Setelah selesai makan siang kami langsung menuju daerah Iboih untuk mencari penginapan. Dibutuhkan waktu sekitar 40 – 60 menit perjalanan dari kota atas Sabang ke Iboih. Kami sampai di Iboih jam 3 sore, langsung dapet penginapan di pinggir pantai Iboih yang dekat dengan tempat penyewaan peralatan snorkling. Sore itu juga kami menyewa peralatan snorkling (pelampung, masker, dan kaki bebek. Biaya menyewa peralatan snorkling lengkap Rp.40.000. Jika ingin menyewa per peralatan Rp.15.000) dan boat (biaya sewa Rp.20.000/orang) kemudian menyeberang ke Pulau Rubiah.

(di boat menuju Pulau Rubiah)

Kalian bisa snorkling di tempat lain di sepanjang pantai yang ada di Sabang, di pantai Gapang misalnya. Tapi tempat snorkling yang udah terkenal epicnya ya di Pulau Rubiah ini. Boat yang disewa tadi bakalan nungguin kamu seharian selama snorkling di Pulau Rubiah. Nah pas pulang dari Pulau Rubiah coba minta ke supir boatnya buat jalan-jalan ke daerah pinggiran Yulia Restauran. Disana ada karang batik! Tapi sayang karena tempatnya belum dijamah kita ga bisa snorkling disana, cuma bisa liat karang batiknya dari atas boat aja.

(Pantai Gapang)

Puas snorkling sampai sore, malamnya kami makan malam di Iboih Alue Restaurant. Letaknya persis di seberang pantai Iboih. Makanan yang disediakan disini beragam mulai dari khas Indonesia sampai American breakfast juga ada.
(kilometer 0 Indonesia)

Esoknya, sekaligus hari terakhir di Sabang kami menyempatkan berkunjung ke kilometer 0 Indonesia, pantai Gapang, pantai Kasih, Sabang Fair, sebelum akhirnya meninggalkan Sabang dengan Kapal Lambat pertama jam 2 siang dari Pelabuhan Balohan Sabang. Eits, sebelum pulang jangan lupa beli oleh-oleh dulu. Ini dia oleh-oleh khas sabang yang dijual di kios-kios di di Pelabuhan Balohan.

(oleh-oleh khas Sabang)

No comments:

Post a Comment