So this is the last story ‘bout my
holiday. Kalau ada tempat lain yang menurut kalian epic maksimal, let me know
by isi komentar di artikel-artikel tentang traveling ini ya. Aku pengen banget
bisa segera traveling ala “Anak Muda” lagi. Insyaallah, secepatnya.
Kami berangkat ke Sabang dengan
kapal lambat pertama. Jam 11 pagi dari pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh dan tiba
di pelabuhan Balohan Sabang jam 1 siang. Setelah sampai di kota Sabang yang pertama
kali kami lakukan adalah mengisi bensin. Kebetulan kami traveling menggunakan
sepeda motor, ala “anak muda” banget. Oh iya, dengan bensin full cukup kok
untuk keliling Sabang, sampai ke kilometer 0 Indonesia. Jadi perjalanan lumayan
hemat. Untuk penginapan, aku saranin untuk menginap di tempat yang bagus
sekalian. Soalnya setelah googling harga kamar di semua penginapan di daerah
tepi pantai hampir sama yaitu Rp.300.000/malam dengan fasilitas kamar termasuk
kamar mandi dan AC, serta Rp.250.000/malam dengan fasilitas termasuk kamar
mandi dan kipas angin. Jadi lebih baik cari penginapan yang bagus kan? Kecuali
guest house di daerah kota atas Sabang, harga kamar cenderung lebih murah
karena jauh dari tempat wisata.
Dari pelabuhan Balohan kami
langsung menuju kota atas Sabang untuk makan siang. Harga makanan di Sabang
masih sama seperti di kota-kota lain di Aceh. Tidak perlu khawatir harga
makanan mahal hanya karena ini daerah wisata. Setelah selesai makan siang kami
langsung menuju daerah Iboih untuk mencari penginapan. Dibutuhkan waktu sekitar
40 – 60 menit perjalanan dari kota atas Sabang ke Iboih. Kami sampai di Iboih
jam 3 sore, langsung dapet penginapan di pinggir pantai Iboih yang dekat dengan
tempat penyewaan peralatan snorkling. Sore itu juga kami menyewa peralatan
snorkling (pelampung, masker, dan kaki bebek. Biaya menyewa peralatan snorkling
lengkap Rp.40.000. Jika ingin menyewa per peralatan Rp.15.000) dan boat (biaya
sewa Rp.20.000/orang) kemudian menyeberang ke Pulau Rubiah.
(di boat menuju Pulau Rubiah)
Kalian bisa snorkling di tempat
lain di sepanjang pantai yang ada di Sabang, di pantai Gapang misalnya. Tapi
tempat snorkling yang udah terkenal epicnya ya di Pulau Rubiah ini. Boat yang
disewa tadi bakalan nungguin kamu seharian selama snorkling di Pulau Rubiah.
Nah pas pulang dari Pulau Rubiah coba minta ke supir boatnya buat jalan-jalan
ke daerah pinggiran Yulia Restauran. Disana ada karang batik! Tapi sayang
karena tempatnya belum dijamah kita ga bisa snorkling disana, cuma bisa liat
karang batiknya dari atas boat aja.
(Pantai Gapang)
Puas snorkling sampai sore,
malamnya kami makan malam di Iboih Alue Restaurant. Letaknya persis di seberang
pantai Iboih. Makanan yang disediakan disini beragam mulai dari khas Indonesia
sampai American breakfast juga ada.
(kilometer 0 Indonesia)
Esoknya, sekaligus hari terakhir di
Sabang kami menyempatkan berkunjung ke kilometer 0 Indonesia, pantai Gapang,
pantai Kasih, Sabang Fair, sebelum akhirnya meninggalkan Sabang dengan Kapal
Lambat pertama jam 2 siang dari Pelabuhan Balohan Sabang. Eits, sebelum pulang
jangan lupa beli oleh-oleh dulu. Ini dia oleh-oleh khas sabang yang dijual di
kios-kios di di Pelabuhan Balohan.
(oleh-oleh khas Sabang)
No comments:
Post a Comment