Sunday 18 October 2015

#OOTD ~ My Professional-Edgy Campus Look

Wardrobe Inspiration ~ Purplelization with Songket and Chiffon Blouse

Assalamu’alaikum ukhti ^^

Purple... Yes... Purple is a royal colour...
Warna ungu memiliki kesan wibawa dan mewah, ga heran kalau warna ini sering dijadikan sebagai warna jubah para raja. So do I, I really love purple!!!

Jadi kemarin pulang kuliah tiba-tiba ada acara mendadak, harus dateng ke Wedding Party-nya temen mama (bukan mendadak sih, tapi akunya yang lupa, hehe). Jadi dengan waktu yang mepet banget harus mix and match outfit yang ada di lemari, kebetulan songket ungunya baru aja selesai dijahit, jadi mau langsung launching ceritanya ^^

Ketemu deh sama satu chiffon blouse yang modelnya unik banget, dengan layer di bagian depan yang bikin blouse ini eye catchy kalau dipakai kemana-mana. So I try to match it with the new-launch-Songket, dan hasilnya wow! I just impressed with this regular fabulous look ^^

Wardrobe Inspiration ~ Meet My Batik Rangrang featuring Simply Black Lace

Assalamu’alaikum ukhti ^^

Here I am and I'm back with the royal lace!!!
Yaa, buat pembaca lama blog MoonsenSe pasti hafal benar kalau saya adalah salah satu pecinta lace sebagai bahan gaun formal. Like I ever said, "Sebenarnya renda sudah memenuhi kriteria gaun mewah, namun bisa dibuat dengan harga terjangkau", that's why lace always be my first choice. Seperti outfit formal yang satu ini.

Batik rangrang sendiri sudah menjadi icon fashion yang sangat diminati di berbagai kalangan saat ini. Mulai dari remaja hingga Mamah muda ^^. Modelnya yang futuristik menjadikan batik Rangrang salah satu pilihan yang oke buat tampil di acara formal, completely unique.

let's check my outfit...

Tuesday 10 February 2015

6 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Banda Aceh versi MoonsenSe

Hai hai, lama ga ngeblog. Udah kangen nih pengen sharing. I’m so so sorry ga bisa sering-sering nulis. Jadwal kuliah semakin mengerikan aja sekarang. Soalnya aku pengen cepet-cepet lulus juga, hehe. Naah, karena sekarang aku udah masuk semester 6, liburan kemarin alhamdulillah banget aku dikasih rezeki dan waktu sama Allah buat travelling ke beberapa tempat di Banda Aceh sampai ke Sabang juga (fyi, aku tinggal di Lhokseumawe. 6 jam perjalanan dari ibukota Banda Aceh). Jadi aku bakalan kasih sedikit review dari tempat-tempat tersebut di postingan kali ini. Aku juga bakalan nulis review lengkap per tempat di postingan selanjutnya, biar lebih eksklusif bahasnya. Oke? Here we go

1.      Pantai Lampuuk
Pantai lampuuk ini terletak di Desa Meunasah Mesjid, Lhoknga, Aceh Besar. Atau di jalur Banda Aceh – Calang. Pasca tsunami 10 tahun silam pantai ini kembali menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi jika traveling ke Banda Aceh. Ciri khas pantai ini adalah pasir putih dan tebing yang menjorok ke arah laut. Baca review lengkap
 

Keliling Sabang Ala “Anak Muda”


So this is the last story ‘bout my holiday. Kalau ada tempat lain yang menurut kalian epic maksimal, let me know by isi komentar di artikel-artikel tentang traveling ini ya. Aku pengen banget bisa segera traveling ala “Anak Muda” lagi. Insyaallah, secepatnya.

Jangan lompat dari Tebing Bukit Lamreh!


Tebing Bukit Lamreh ini salah satu tempat wisata epic di Desa Lamreh. Desa Lamreh punya banyak banget spot keren buat dikunjungi. Jaraknya sekitar 30 km dari kota Banda Aceh dan dapat ditempuh dengan 35 menit perjalanan darat. Aku saranin kalau mau traveling kesini lebih baik naik sepeda motor. Bisa aja sih bawa mobil, tapi naik ke ujung tebingnya nanti jalan kaki. Jauh lho. As I said before, untuk mampir ke Benteng Indra Patra, Pantai Lhok Mee, dan Tebing Lamreh dalam sekali jalan. Karena lokasi ketiga tempat ini berdekatan, dan perjalanan yang jauh pasti bikin capek kalau harus balik besok dan besoknya lagi. Ketiga tempat itu sejalan, cuma beda belokan aja.

Menyelamatkan Hulu Sungai yang Terperangkap di Tengah Hutan Belantara, Pucok Krueng.


“Di hulu Krueng Raba, dimana mata air sungai ini bermula, disana lah terdapat Pucok Krueng. Jauh dari pantai, di pedalaman hutan belantara. Hulu sungai ini terperangkap dengan tebing seputih salju di sekelilingnya”
Hhehehe, what an intro.

Wisata Kuliner Berpemandangan Epic di Pantai Lhok Seudu


Pantai ini terletak di kecamatan Leupung, Aceh besar. Yang paling terkenal di pantai ini adalah wisata kulinernya. Namun, panoramanya juga ga kalah epic lho. Jadi, dulunya ini bukan pantai sih. Tapi gunung dengan jalan di tepinya untuk dilalui kendaraan jika menuju ke Meulaboh. Tapi pasca tsunami yang menghantam pinggiran gunung ini, jalan tersebut rusak parah jadi ga bisa digunakan lagi. Kemudian pemerintah, dengan bantuan lembaga asing membangun jalan baru dengan membelah gunung tersebut. Jadilah pinggiran gunung yang rusak tadi dijadikan objek wisata. Yang paling terkenal di daerah ini wisata kulinernya. Salah satu yang paling terkenal adalah Mie Leupung.

Pohon besar dan tua tumbuh di dalam laut, cuma di Pantai Lhok Mee


Pantai dengan pemandangan maha epic ini terletak di Dusun Lhok Mee, Desa Lamreh. 30 km dari kota Banda Aceh dan dapat ditempuh dengan 35 menit perjalanan darat. Kenapa aku bisa bilang maha epic? Soalnya ada pohon-pohon besar berumur tua yang tumbuh di dalam laut, ga jauh dari tepi pantai. Ini pemandangan pantai yang jarang banget bisa kamu temuin.

Wisata Sejarah ke Benteng Indra Patra, berasa balik ke masa lalu!


Benteng Indra Patra ini terletak di Desa Ladong, kecamatan Mesjid raya, kabupaten Aceh besar. 19 km ke arah barat dari Banda Aceh dan dapat ditempuh dengan 30 menit perjalanan darat. Benteng ini adalah benteng yang dibangun oleh Raja Kerajaan Lamuri yang merupakan kerajaan Hindu pertama di Aceh untuk melindungi rakyatnya dari serangan kapal-kapal perang portugis. Disebut juga benteng Inoeng Balee karena kemudian digunakan oleh Laksamana Malahayati sebagai pertahanan ketika jaman perang.

Pantai Lampuuk, “Kuta” yang terdampar di Aceh



Pantai lampuuk ini terletak di Desa Meunasah Mesjid, Lhoknga, Aceh Besar. Atau di jalur Banda Aceh – Calang, sekitar 30 menit dari kota Banda Aceh. Perjalanan bisa ditempuh dengan mobil maupun sepeda motor. Walaupun nanti pas masuk ke daerah pantainya harus melewati jalan-jalan kecil di desa Meunasah Mesjid dulu. Karena pantai ini sudah dikelola dengan sangat baik, jadi pas pertama masuk kawasan pantai kita harus bayar dulu uang masuknya. Disini biaya masuk untuk mobil dan sepeda motor berbeda. Kemudian setelah sampai di pinggiran pantai, kita bayar lagi untuk parkir.