“Untukmu, aku ini seperti apa?” tanya Ceres.
“Mmm, seperti Ceres.” jawab Orion sambil tertawa.
“Iiih, ya tentu saja aku Ceres. Aku kan memang Ceres. Memangnya aku siapa lagi?”.
“Hahaha. Bukan, bukan. Maksud ku Ceres, si asteroid unik. Satu-satunya asteroid yang berbentuk bundar, utuh. Seperti kamu, satu-satunya wanita yang utuh di hatiku”, Orion tersenyum.
“Gombal”, Ceres menjulurkan lidahnya.
“Serius, kamu seperti itu untukku”, jawab Orion dengan wajah serius.
“Jika benar seperti itu, mengapa kita masih seperti ini? Mengapa kamu belum juga melepaskan Pleiades. Apa karena dia adalah dewi sedangkan aku hanya asteroid, jadi kamu tidak bisa mencintaiku?”
Orion hanya terdiam.
###